JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, membantah isu yang menyebutkan
timnas U-23 akan menggantikan timnas senior pada babak kualifikasi Piala
Dunia 2014. Menurut Djohar, memainkan timnas U-23 di kualifikasi Piala
Dunia, justru akan menggangu program tim besutan Rahmad Darmawan itu di
SEA Games 2011 pada November mendatang.
"Itu isu dan tidak benar," jelas Djohar di Kantor PSSI, Kamis (8/9/2011).
Dua
kekalahan beruntun memang membuat peluang Indonesia tipis ke babak
selanjutnya. Lalu muncul wacana timnas U-23 akan menggantikan timnas
senior di empat laga yang tersisa. Pertimbangan pengangkatan timnas U-23
disebutkan untuk menambah jam terbang Yongki Aribowo dan kawan-kawan di
pertandingan internasional.
"Terlampau riskan kalau mau
mengangkat timnas SEA Games ke senior karena saat penyelenggaraan SEA
Games ada dua pertandingan kualifikasi Piala Dunia yakni tanggal 11
November (melawan Qatar) dan tanggal 15 November (menjamu Iran). Jadi
bisa terganggu bagi timnas SEA Games. Nantinya bisa-bisa di kualifikasi
Piala Dunia gagal, di SEA Games gagal. Sebaiknya fokus pada satu pilihan
saja. Satu yang akan kita perjuangkan," beber Djohar.
"Pokoknya
timnas SEA Games tidak akan diganggu. Kita akan konsentrasi. Mereka
sudah mempersiapkan sejak lama, jadi lebih bagus fokuslah. Bahkan
masyarakat Indonesia meminta timnas U-23 memenangkan medali emas,"
sambungnya.
Pelatih timnas U-23, Rahmad Darmawan, juga mengaku
keberatan. "Saya rasa semua aspek harus dilihat. Tidak semua pemain kita
didaftarkan dalam kualifikasi Piala Dunia. Hanya ada 18 pemain yang
didaftarkan. Lagipula kita punya terget masing-masing yang berbeda,"
jelas Rahmad.
Sementara itu, terkait masalah perombakan yang akan
dilakukan pelatih Wim Rijsbergen, Djohar mengatakan, "Tambah pemain
silakan. Karena pemain kita ada cedera akumulasi kartu. Kita masih
banyak pemain, silakan pelatih mencarinya."