SURABAYA, KOMPAS.com — Berharap mendapatkan cinta
tulus lelaki yang berumur jauh di atasnya, hidup Yuli (bukan nama
sebenarnya) malah hancur lebur. Betapa tidak, siswi SMK itu harus
mengalami tindak kekerasan seksual yang dilakukan Agus Supriyadi alias
Boy.
Kisah tragis Yuli ini bermula dari perkenalannya dengan kuli
bangunan asal Tulungagung itu pada awal Maret lalu. Agus, yang sudah
menduda sejak awal tahun ini, merayu Yuli hingga remaja 17 tahun itu
jatuh hati padanya.
"Tersangka dikenalkan ke korban dari temannya lewat telepon. Setelah itu, tersangka pedekate sendiri
dengan korban," jelas Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Sat
Reskrim Polrestabes Surabaya AKP Suratmi, Rabu (7/9/2011).
Setelah
dekat lewat telepon, keduanya akhirnya benar-benar bertemu pada April.
Saat itu, Yuli menelepon Agus untuk diantarkan ke Lamongan, rumah
ayahnya.
"Korban minta tolong diantar karena terjebak banjir saat di Gresik," imbuhnya.
Dari
sanalah keduanya terlibat cinta lokasi. Yuli, yang sejak kecil kurang
kasih sayang, menganggap Agus sosok yang tepat untuk mengayominya.
Namun, anggapan itu salah setelah mengetahui perangai Agus yang mudah
marah.
Kepada Surya, Agus mengaku emosi saat mengetahui
Yuli pulang ke rumahnya tanpa pamit. Kuli bangunan yang menggarap proyek
di kawasan Semolowaru itu pun merasa dirinya tak dianggap.
Buntutnya,
pada 23 Agustus lalu, Agus mendatangi kamar kos Yuli di Jalan Keputih
dengan memendam amarah. Agus mendobrak pintu kamar kos Yuli dan memaksa
masuk. Tak hanya itu, Agus juga mempersenjatai diri dengan gunting.
"Saya
hanya ingin menakut-nakutinya saja. Tidak ada niat untuk melukai," aku
lelaki 31 tahun itu. Dengan kasar, Agus memerkosa Yuli yang tak berdaya
karena ketakutan. Yuli terpaksa melayani nafsu liar Agus karena diancam
dengan gunting.
Tidak berhenti sampai di situ, Agus kembali
mendatangi kamar kos Yuli pada 28 Agustus. Dalam aksinya yang kedua ini,
Agus malah semakin brutal. Sebelum memerkosa Yuli, Agus mencabik-cabik
celana dalam Yuli hingga sobek tak berbentuk. Yuli merelakan
kehormatannya di bawah ancaman gunting.
"Saya mengaku khilaf. Saya sayang sama dia kok. Makanya kalau disuruh menikahinya, saya mau," kata Agus.
Sayangnya,
tentu saja keluarga Yuli tak mau anak gadisnya itu dinikahi Agus yang
sudah tega memerkosa dan menghancurkan masa depan Yuli.