Paduka Tuan Gorbachev,
Semenjak Anda memegang kekuasaan, telah timbul kesan bahwa Anda, dalam menganalisa masalah politik dunia khususnya yang menyangkut Uni Soviet, telah mendapati bahwa diri Anda berada dalam suatu era baru peninjauan kembali, peralihan dan tantangan. Keberanian dan keteguhan Anda untuk menghadapi kenyataan international tersebut nampaknya akan membawa perubahan perimbangan kekuasaan di dunia. Saya merasa perlu meminta perhatian Anda pada beberapa hal berikut ini.
Meskipun sikap dan keputusan Anda yang baru ini hanya terbatas pada bagaimana cara mengatasi problema-problema kepartaian di samping mengatasi dilemma bangsa Anda, tetapi keberanian Anda untuk meninjau kembali aliran pemikiran, yang selama bertahun-tahun, telah memenjarakan kaum revolusioner dunia dalam terali-terali besi, pantas mendapat pujian. Tetapi jika Anda mau berpikir lebih dari itu, masalah pertama yang pasti menolong Anda mencapai keberhasilan adalah meninjau kembali kebijaksanaan-kebijaksanaan pendahulu Anda dalam meneguhkan atheism dan ketidakberagamaan, yang tak syak lagi telah menjadi pukulan terbesar bagi rakyat soviet. Ketahuilah, inilah satu-satunya jalan untuk mengatasi masalah-masalah dunia secara realistic.
Mungkin saja bahwa kebijaksaan dan praktek-praktek menyimpang dari para pemimpin komunis terdahulu dalam bidang ekonomi telah menyebabkan dunia barat menjadi lebih menarik, padahal yang benar ada di tempat lain. Jika Anda inginmengakhiri luka-luka ekonomi sosialisme komunis dengan sekedar mengambil system kapitalisme barat, Anda bukan saja tidak mapu menyembuhkan penderitaan yang menimpa masyarakat Soviet, tetapi juga akan mengundang datangnya orang lain mengatasi kesalahan-kesalahan yang Anda lakukan. Karena jika marxisme telah mengalami jalan buntu dalam aspek ekonomi dan sosialnya, maka berat pun mengalami problem yang sama, tentu saja dengan cara yang berbeda.
Paduka Tuan Gorbachev,
Kita hendaknya menyerahkan diri kepada kebenaran. Masalah utama Negara Anda tidaklah bersumber dari masalah hak milih atau ekonomi atau kebebasan; masalah Anda yang sebenarnya berasal dari tiadanya keimanan yang hakiki kepada Allah, masalah sama telah menyeret barat kepada kehancuran dan jalan buntu. Problem utama Anda berasal dari perang yang berkepanjangan dan sia-sia terhadap Tuhan sumber hakiki wujud dan makhluk.
Paduka Tuan Gorbachev.
Adalah sangat jelas bagi semua orang bahwa mulai sekarang dan seterusnya bagi siapa saja yang ingin melihat komunisme hendaknya mencarinya dalam musim sejarah politik dunia, karena marxisme tidak mampu memenuhi kebutuhan hakiki manusia. Marxisme adalah aliran materialistis dan hanya dengan materialistis seseorang tidak akan mampu menyelamatkan manusia dari krisis ketiadaan kepercayaan pada spiritualitas, yang merupakan penderitaan terparah yang menimpa masyarakat manusia di Timur dan Barat.
Paduka Tuan Gorbachev.
Boleh jadi dalam beberapa aspek Anda tidaklah berpalling dari marxisme. Dan pun di masa depan, Anda mungkin saja menyuarakan keyakinan Anda yang teguh terhadap marxisme dalam wawancara-wawancara di depan umum; bagaimana pun Anda sendiri sadar bahwa yang benar bukanlah itu. Pemimpin Cina memberikan pukulan pertama pada komunisme dan Anda yang kedua-pukulan terakhir. Dewasa ini tidak ada lagi yang bernama komunisme di dunia ini. Saya, betapa pun secara tulus menyeru Anda untuk tidak terperangkap dalam penjara Barat dan setan besar ketika Anda mendobrak tirai-tirai besi idealism marxis. Saya mengharapkan Anda akan memperoleh kehormatan menghapuskan sisa-sisa terakhir dari tujuh puluh tahun penyelewengan komunisme dunia dari lembaran-lembaran sejarah dan tanah air Anda.
Dewasa ini bahkan negara-negara yang biasanya dianggap sebagai sekutu Anda yang sangat berhasrat untuk melindungi kepentingan rakyat dan negerinya tidak lagi mampu meyakinkan diri mereka untuk menggunakan kekayaan nasionalismenya, baik yang dia atas maupun yang di bawah tanah, untuk membuktikan kebenaran Komunisme, yang isyarat-isyarat segalanya telah terdengar oleh para pendukungnya.
PANGGILAN SHALAT.
Paduka Tuan Gorbachev,
Ketika adzan shalat “Allah Akbar.” Dan pernyataan kesaksian risalah kerasulan Nabi Shallallahu’Alaihi Wasallam terdengar kembali setelah tujuh puluh tahun, dari menara-menara masjid pada sebagian Republik Soviet, berderailah air mata seluruh pengikut sejati Islam Nabi Muhammad. Karena itulah, saya menganggap perlu untuk menyebutkan hal ini kepada Anda sehingga Anda sekali lagi meninjau kembali baik pandangan dunia bendawi (materialistis) maupun Illahi.
Kaum materialistis menganggap indera sebagai kriteria pengenalan, mereka dan segala sesuatu yang berada di luar jangkauan indera tidaklah termasuk dalam wilayah pengetahuan. Mereka berpendapat bahwa kemajuan (existensi) sama dengan wujud material, karenanya segala sesuatu yang tidak terdiri dari materi dianggap nirmaujud(non existensi). Dengan demikian, mereka memandang alam ghaib seperti eksistensi Allah – Yang Maha Kuasa Wahyu Illahi, Misi kenabian dan hari kebangkitan sebagai dongeng semata-mata.
Sementara dalam pandangan dunia Illahi, isi pengetahuan terdiri dari “Indera” dan “Akal” dan segala seuatu yang rasional, termasuk dalam wilayah pengetahuan, walaupun tidak dapat diserap oleh alat indera.
Al Qur’an yang mulia mengkritik dasar-dasar pandangan duniawi bendawi dan orang-orang yang menganggap bahwa Tuhan itu tidak maujud, dengan berasumsi bahwa sekiranya Tuhan itu ada maka Dia bisa dilihat; atau orang-orang yang berkata :”Kami tidak akan percaya kepada engkau sebelum kami melihat Allah dengan nyata.” (QS. 11 – 55).
Al Qur’an menolak mereka dengan mengatakan :”Penglihatan tidak mencapai (sampai) kepadaNya, tetapi dia mengetahui segala penglihatan; Dia di atas segala penglihatan; Dia di atas segala pemahaman (latif), namun mengetahui segala sesuatu (khabir). (QS. VI – 103).
Kita juga dapat membuktikan hal-hal yang menyangkut wahyu Illahi, misi kenabian dan hari akhirat tanpa menggunakan argument-argumen Al Qur’an suci yang dalam pandangan Anda merupakan perkara yang masih diperdebatkan. Pada prinsipnya, saya cenderung untuk tidak melibatkan Anda dalam kepelikan-kepelikan para filosof khususnya Islam. Saya cukupkan dengan dua contoh yang sederhana, mudah difahami secara fitri serta bermanfaat bagi para politisi sekalipun. Sudah jelas bahwa materi dan jasad material dari manusia tidaklah sadar akan bagian lainnya.
Padahal di lain pihak kita lihat manusia dan binatang menyadari lingkungannya. Mereka mengetahui di mana mereka berada dan merasakan apa yang terjadi di sekelilingnya, tahu pula keributan yang terjadi apa di dunia; dengan demikian ada suatu supra bendawi terlepas dari materi , yang tidak mati, dan tetap hidup manakala materi musnah.
Dalam mengetahui fitrahnya, manusia menginginkan kesempurnaan di segala bidang. Anda tahu betul bahwa manusia ingin untuk menjadi kuasa di muka bumi, karena itu dia tidak berminat pada kekuatan yang tidak sempurna. Bahkan sekalipun ia sudah menguasai sepenuhnya alam ini dan dikatakan padanya bahwa ada lagi alam lain, maka ia secara fitri ingin menaklukkan dan menguasai alam lain itu.
Manusia betapa pun terpelajarnya, jika mendengar bahwa di sana ada alam lain, tentu secara fitri ia ingin mempelajarinya. Jadi manusia secara fitri ingin menjadi maha kuasa dan maha tahu yang keduanya merupakan sifat-sifat Allah Yang Maha Kuasa, dan bahwa kita semua, secara sadar atau tidak, tertarik dan menuju padaNya, walaupun kita sendiri tidak mengenalNya.
Manusia pada hakekatnya sangat menghendaki untuk mencapai yang mutlak dan menyatu di dalamnya. Pada pokoknya, rasa atau kecenderungan untuk hidup kekal yang inheren pada setiap individu merupakan petunjuk atau bukti adanya suatu alam kekal, yang takkan punah.
Jika Anda bermaksud untuk melakukan penyelidikan tentang masalah-masalah tersebut, Anda dapat memerintahkan para ahli untuk mengkaji. Selain buku-buku para filosof barat, karangan-karangan Al Farabi dan Ibnu Sina (semoga Allah melimpahkan kedamaian atas mereka) dalam filsafat dari patetism. Pengkaji tersebut akan membuktikan bahwa hukum sebab –akibat (kausalitas) – yang padanya segala pengetahuan berpijak merupakan sesuatu yang rasional dan tak dapat diindera, dan pemahaman ide-ide universal sebagaimana hukum-hukum umum yang setiap argumentasi bersandar padanya juga bersifat rasional tidak dapat diindera (sensible).
Begitu pula mereka dapat menelaah karya-karya Suhrawardi dalam filsafat Illuminasi (Isyraki). Dia dengan bagus sekali menguraikan kenyataan bahwa setiap benda dan obyek material membutuhkan “cahaya” mutlak yang sepenuhnya tak dapat diindera. Anda juga dapat meminta para ahli untuk menelaah karya terkenal dari Sadr Al –Muta’aliyyin dalam filsafat (teosofi) transenden (al Hikmah al Muta’aliyyah) sehingga akan jelas bagi Anda bahwa realitas pengetahuan sesungguhnya adalah entitas (sesuatu) yang terpisah dari materi. Oleh karena itu, ia juga tidak dibatasi oleh hukum-hukum materi.
Saya tidak ingin menjemukan Anda lebih jauh dengan detil-detil, karena itu tidak saya sebutkan judul dari kitab-kitab para pemikir besar lainnya khususnya Muhyidin Ibnu Arabi. Jika Anda ingin mendalami seluk beluk pemikiran sarjana besar ini, silakan kirim kepada beberapa orang ahli pikir Soviet yang berkualitas tinggi dan dipersiapkan dengan baik dalam bidang ini ke Qum supaya dalam beberapa tahun dengan karunia Allah mereka akan memperoleh pengetahuan tentang hal-hal yang subtil tersebut dan tanpa perjalanan ini kesadaran yang demikian takkan menjadi kenyataan.
Paduka Tuan Gorbachev,
Sekarang setelah menyebutkan poin-poin di atas dan mukaddimah dalam masalah ini, saya menyeru Anda untuk secara serius mengkaji Islam. Bukan karena Islam dan kaum muslimin membutuhkan pengkajian Anda, tetapi karena nilai-nilai Islam yang tinggi dan universal dapat memberikan keselamatan dan kesejahteraan bagi seluruh bangsa dan memecahkan problem-problem mendasar yang menghadang kemanusiaan.
Suatu penyelidikan yang mendalam tentang Islam akan membebaskan Anda untuk selamanya dari masalah Afganistan dan masalah sejenis lainnya. Kami senantiasa memperlakukan kaum Muslimin di seluruh dunia sebagaimana kaum muslimin Iran, lebih jauh lagi kami semua menyatu dalam nasib yang sama. Dengan memberi kesempatan beribadah yang relative bebas secara praktis, Anda telah menunjukkan bahwa Anda tidak lagi berfikir bahwa agama itu candu masyarakat. Renungkanlah….
Apakah agama yang telah menjadikan Iran seteguh gunung dalam berhadapan dengan Adi Kuasa, adalah candu rakyat?
Apakah agama yang menghendaki terlaksananya keadilan di muka bumi dan kebebasan manusia dari segala belenggu materi dan rohani adalah candu rakyat?
Memang, ada agama yang menjadi alat untuk menyerahkan kekayaan material dan spiritual Negara-negara Islam dan non Islam ke tangga para Adi Kuasa dan kekuasaan lainnya dan menyeru kepada rakyat pengikutnya untuk menghindari politik, itulah sesungguhnya candu rakyat. Ini sama sekali bukanlah agama yang sebenarnya, bahkan itulah yang disebut agama sponsor Amerika oleh orang-orang Iran.
Akhirnya, saya nyatakan dengan terus terang, bahwa Republik Islam Iran sebagai tonggak terbesar dan terkuat dunia Islam mampu mengisi kekosongan iman yang menimpa system Anda. Bagaimanapun Iran, sebagaimana di masa lampau, menyekini dan menghormati hubungan-hubungan bilateral dan bertetangga baik.