Aceh Singkil adalah satu dari 18 kabupaten yang ada di daratan provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Berada di ujung barat daya provinsi, hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan, pada 20 April 1999.Sebagian wilayah Aceh Singkil masih berada di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser.
Kabupaten seluas 3.578 km² ini terdiri dari dua wilayah, yakni daratan dan kepulauan. Salah satunya kepulauannya yang berpotensi adalah Kepulauan Banyak (dengan 99 pulau kecil), yang kini dikenal menjadi ikon wisata bahari kabupaten bependuduk 120.043 jiwa itu.
Pulau Banyak adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil, Nanggröe Aceh Darussalam, Indonesia. Ibukota kecamatan terdapat di pulau Balai. Kecamatan ini merupakan sebuah kepulauan dengan jumlah pulau-pulaunya mencapai 99 pulau.
Aceh Singkil sebagai salah satu Kabupaten Daerah Tujuan Wisata di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam mempunyai potensi yang cukup besar bagi pengembangan sektor pariwisata karena memiliki keindahan, kekayaan alam dan kehidupan sosial budaya serta peninggalan – peninggalan sejarah yang semuanya dapat dijadikan objek wisata. Alam Aceh Singkil yang begitu menakjubkan dan mempesona belum dapat di manfaatkan secara maksimal, banyak sekali potensi wisata yang selama ini terpendam, diantaranya adalah wisata bahari yang saat ini sudah mulai dikembangkan.
Salah satu potensi yang dapat dikembangkan sebagai lokasi Wisata Bahari adalah Pulau Banyak. Sebagai daerah kepulauan, Pulau Banyak selain memiliki laut yang cukup luas juga pantai yang sangat panjang dan indah, pantai Pulau Banyak tidak kalah dengan Bali. Pasir putihnya lebih lembut dari Legian Bali, lambaian daun- daun kelapa yang rindang semakin memperindah suasana tamasya dengan pemandangan alam pantai tropis. Indahnya panorama Sunset juga menjadi tontonan tersendiri yang mengasyikkan.
Kabupaten seluas 3.578 km² ini terdiri dari dua wilayah, yakni daratan dan kepulauan. Salah satunya kepulauannya yang berpotensi adalah Kepulauan Banyak (dengan 99 pulau kecil), yang kini dikenal menjadi ikon wisata bahari kabupaten bependuduk 120.043 jiwa itu.
Pulau Banyak adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil, Nanggröe Aceh Darussalam, Indonesia. Ibukota kecamatan terdapat di pulau Balai. Kecamatan ini merupakan sebuah kepulauan dengan jumlah pulau-pulaunya mencapai 99 pulau.
Aceh Singkil sebagai salah satu Kabupaten Daerah Tujuan Wisata di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam mempunyai potensi yang cukup besar bagi pengembangan sektor pariwisata karena memiliki keindahan, kekayaan alam dan kehidupan sosial budaya serta peninggalan – peninggalan sejarah yang semuanya dapat dijadikan objek wisata. Alam Aceh Singkil yang begitu menakjubkan dan mempesona belum dapat di manfaatkan secara maksimal, banyak sekali potensi wisata yang selama ini terpendam, diantaranya adalah wisata bahari yang saat ini sudah mulai dikembangkan.
Salah satu potensi yang dapat dikembangkan sebagai lokasi Wisata Bahari adalah Pulau Banyak. Sebagai daerah kepulauan, Pulau Banyak selain memiliki laut yang cukup luas juga pantai yang sangat panjang dan indah, pantai Pulau Banyak tidak kalah dengan Bali. Pasir putihnya lebih lembut dari Legian Bali, lambaian daun- daun kelapa yang rindang semakin memperindah suasana tamasya dengan pemandangan alam pantai tropis. Indahnya panorama Sunset juga menjadi tontonan tersendiri yang mengasyikkan.
Pulau yang terbesar adalah Pulau Tuangku dan kedua terbesar adalah Pulau Bangkaru. Selain itu terdapat pula pulau-pulau lain yang kecil-kecil seperti:
Pulau Balai Pulau Palambak Besar Pulau Palambak Kecil Pulau Tapus-Tapus dan lain-lain
Pulau Banyak hanya dapat dicapai melalui perjalanan laut dengan sarana angkutan berupa boat (Kapal Motor). Pulau Banyak dapat dicapai dari :
Singkil (3 – 4 jam) Sibolga (9 – 12 jam) Nias (6 – 8 jam) Teluk Jamin (6 – 8 jam)
Akses paling mudah menuju Pulau Banyak adalah dari Kota Singkil ibukota Aceh Singkil. Transportasi menuju Pulau Banyak dilayari oleh boat reguler setiap hari Senin, Kamis dan Jum’at. Selain itu calon penumpang juga dapat menyewa/rental kapal atau speed boat.
SURFING
Terdapat 12 titik ombak untuk selancar yang cukup panjang dan mencapai ketinggian 6 meter yang tersebar di pulau Bangkaru, ujung Silingar dan bagian selatan Pulau Tuangku. Titik selancar yang paling banyak dikunjungi oleh peselancar adalah pantai Amandangan dan pantai Pelanggaran di pulau Bangkaru.
Ombak Pulau Banyak yang menggoda peselancar pertama sekali ditemukan oleh Marcus Keeshan pada tahun 2001. Yang kemudian dia mempublikasikan kehebatan ombak Bangkaru sebagai tempat surfing terbaik di dunia. Menurutnya ombak di kawasan ini sangat ideal bagi peselancar kelas dunia karena tingginya mencapai 6 meter. Begitu pula lokasinya. Airnya dingin, ikan hiu jarang terdapat, tempat berselancar berada satu sampai dua meter diatas karang dan musim selancar relatif panjang.
Ombak Pulau Banyak yang menggoda peselancar pertama sekali ditemukan oleh Marcus Keeshan pada tahun 2001. Yang kemudian dia mempublikasikan kehebatan ombak Bangkaru sebagai tempat surfing terbaik di dunia. Menurutnya ombak di kawasan ini sangat ideal bagi peselancar kelas dunia karena tingginya mencapai 6 meter. Begitu pula lokasinya. Airnya dingin, ikan hiu jarang terdapat, tempat berselancar berada satu sampai dua meter diatas karang dan musim selancar relatif panjang.
Scuba Diving
Menikmati keindahan keanekaragaman hayati terumbu karang dilakukan dengan dua cara. Pertama, pada bagian perairan dangkal dengan menggunakan perahu yang lantainya atau bagian dinding bawah perahu itu terdiri atas gelas kaca tembus pandang. Dengan demikian penumpang perahu dapat melihat apa- apa yang ada dibawah perahu.
Kedua, dengan menggunakan perlengkapan menyelam khususnya untuk tempat- tempat yang dalam yang tidak mungkin dapat dilihat dengan perahu yang lantainya tembus pandang yaitu peralatan Scuba Diving.
Laut Pulau Banyak menyajikan pemandangan alam. Keunikan laut berupa terumbu karang dengan flora dan fauna laut yang khas yaitu tumbuhan laut dan ikan- ikan karang yang beraneka ragam warna dan berbagai ukuran. Beberapa areal pariwisata di daerah ini adalah Pantai Pulau Tailana, Rago- rago, Matahari, Pabisi dan Sikandang. Kebanyakan di daerah ini merupakan tempat yang indah dengan pantai yang berkarang dan airnya yang jernih, sehingga karang- karang yang berada pada kedalaman lebih dari 3 meter terlihat jelas dari atas perahu.
Kedua, dengan menggunakan perlengkapan menyelam khususnya untuk tempat- tempat yang dalam yang tidak mungkin dapat dilihat dengan perahu yang lantainya tembus pandang yaitu peralatan Scuba Diving.
Laut Pulau Banyak menyajikan pemandangan alam. Keunikan laut berupa terumbu karang dengan flora dan fauna laut yang khas yaitu tumbuhan laut dan ikan- ikan karang yang beraneka ragam warna dan berbagai ukuran. Beberapa areal pariwisata di daerah ini adalah Pantai Pulau Tailana, Rago- rago, Matahari, Pabisi dan Sikandang. Kebanyakan di daerah ini merupakan tempat yang indah dengan pantai yang berkarang dan airnya yang jernih, sehingga karang- karang yang berada pada kedalaman lebih dari 3 meter terlihat jelas dari atas perahu.
Satwa Langka
Perjalanan para wisatawan ke Pulau Banyak belum sempurna jika belum menuju Pulau Bangkaru. Perjalanan yang menarik adalah ketika melihat Penyu bertelur setiap malam. Ataupun melihat bayi- bayi penyu merangkak ke laut pada saat matahari terbit. Pantai Amandangan dan Pelanggaran di Pulau Bangkaru merupakan kawasan wisata yang menarik khususnya untuk wisatawan yang berminat melakukan penyelidikan terhadap Penyu yang setiap malamnya memenuhi pasir putih pantai Amandangan.
Jenis-jenis Penyu yang ada
Penyu satu ordo (Testudinata) dengan kura-kura dan bulus (labi-labi). Di dunia, saat ini hanya terdapat 7 jenis (spisies) dari 2 famili penyu, yaitu:
Jenis-jenis Penyu :
Dari ketujuh jenis penyu tersebut, hanya penyu Kemp’s Ridley yang jarang ditemukan di perairan Indonesia, dikabarkan penyu tersebut sedang dikembangbiakan di pulau Banyak. Dari semua jenis ini, Penyu Belimbing adalah penyu terbesar dengan ukuran mencapai 2 meter dengan berat 600–900 kg. Sedangkan yang terkecil adalah Penyu Lekang dengan ukuran paling besar sekitar 50 kg. Namun demikian, jenis yang paling sering ditemukan adalah Penyu Hijau. Penyu, terutama Penyu Hijau, adalah hewan pemakan tumbuhan yang sesekali memangsa beberapa hewan kecil.
*Penyu Hijau atau dikenal dengan nama green turtle (Chelonia mydas)
*Penyu Sisik atau dikenal dengan nama Hawksbill turtle (Eretmochelys imbricata)
*Penyu Lekang atau dikenal dengan nama Olive ridley turtle (Lepidochelys olivacea)
*Penyu Belimbing atau dikenal dengan nama Leatherback turtle (Dermochelys olivacea),
*Penyu Pipih atau dikenal dengan nama Flatback turtle (Natator depressus)
*Penyu Tempayan atau dikenal dengan nama Loggerhead turtle (Caretta caretta)
*Penyu Kemp’s ridley (Lepidochelys kempi)
hewan lain
Penjelajahan dapat dilakukan di pulau Tuangku. Penjelajahan ini berupa Treking yaitu berjalan kaki menyelusuri hamparan hutan sambil menikmati keindahannya. Perjalanan dapat dimulai dari Kampong Haloban dan disepanjang perjalanan wisatawan dapat melihat Kancil, Beo Nias, Tupai, Babi Hutan dan Kupu- kupu beraneka warna. Juga terdapat Goa Kelelawar dan Goa Sarang Burung Walet. Hutan Pulau Tuangku sangat menarik dan masih tergolong utuh. Buaya Muara (Crocodylus Porosus) terkadang muncul di perairan sungai di pedalaman hutan Pulau Tuangku, ukurannya yang sangat besar jarang dijumpai di tempat lain.