ma’rifat : " idroqun jazimun mutobiqun lilwaki'i nasyeum an dalillih."
Artinya : "Menemukan suatu kemantapan yang sesuai dengan fakta yang timbul atau di kuatkan dengan dalil."
pencapaian hukum keimanan seseorang hanya di hukumi 2 kategori
mutobekoh lil waki,i (sesuai dengan fakta)
ghoiri mutobekoh lil waki,i ( tidak sesuai dengan fakta )
mutobekoh lil waki,i (sesuai dengan fakta) ada 2 pencapaian yaitu :
1.Ilmu : keimanan seseorang yang di dasari dengan ilmu ( pengetahuan ) yang benar jumhur ulama sepakat (ijma)akan ke-syah –an nya iman tersebut inilah yang di sebut dengan mari,fat
2.itiqod / yakin : keyakinan seseorang akan allah ta,ala yang sesuai dengan fakta tapi tidak di dasari dengan ilmu pengetahuan yang benar.
Contoh 1:
seseorang yang meyakini bahwa Allah ta,ala adalah pencipta alam ini,ia sangat meyakini dengan seyakin- yakinnya dan tidak akan merubah keyakinannya tersebut walaupun di bunuh sekalipun.Tetapi ketika di tanya apa bukti bahwa Allah ta,ala itu ada ? ia menjawab “adanya alam semesta dan seisinya ini”.ketika di tanya kembali “jika Alam semesta ini tidak ada apakah Allah ada ? ia menjawab “ ya tidak ada “ atau ia menjawab “ wah saya tidak berani mengatakannya”atau ia menjawab”saya tidak tahu”atau ia menjawab “wah ini akal-akalan kamu saja” ..pada dasarnya ia tidak mempunyai jawaban yang pas dengan pertanyaan tersebut sehingga ia tidak bisa mendalili ,karena dari tidak adanya ilmu untuk menjawab hal tersebut.keyakinannya memang sesuai dengan fakta ,maksudnya adalah bahwa cocok dengan fakta apa yang di katakannya bahwa yang menciptakan Alam ini adalah Allah ta,ala,tetapi cocoknya hanya sebatas sebutannya saja” Allah” (namanya saja tetapi tidak cocok dengan apa yang di sebut:red)
inilah yang di sebut dengan taklid
(muqolid),para Ulama berbeda pendapat tentang hal ini tentang ke syah-hannya alias masih di perselisihkan (mutakhlif)
Contoh 2 :
sama halnya dengan contoh pertama,seseorang yang meyakini bahwa Allah ta,ala adalah Tuhan pencipta alam semesta ini tetapi ketika di tanya kembali seperti apa Tuhan yang kamu yakini yang kamu sebut dengan ‘Allah itu ?dia menjawab” Allah itu bersemayam di Arasy atau Allah menempat di Arasy ,atau Allah punya 2 tangan, atau Allah lebih itu lebih tahu dari kalian, atau Allah itu sangat besar lebih besar dari Alam ini,atau pokoknya yang seperti di Alqur,an saja,atau Allah itu pokoknya sama yang kaya ustad saya bilang..dsb dsb
Pengakuannya tentang Tuhan yang menciptakan Alam ini adalah’ Allah ‘adalah memang sesuai dengan faktanya tetapi pengetahuannya tentang apa yang di sebut alllah adalah sangat keliru..!
ghoiri mutobekoh lil waki,i ( tidak sesuai dengan fakta ) ada 3 pencapaian yaitu:
3.syak (prasangka/ragu) ibarat seseorang yang takut keluar malam karena takut kalau-kalau ada setan mencekiknya karena dari prasangkanya (bi ghoiri ilmin:tidak dengan ilmu).Dia meyakini adanya Allah ta,ala berdasarkan prasangkanya semata.dari syak akan menimbulkan
4.zan ,yaitu ‘seperti halnya seseorang tadi akhirnya berani juga keluar malam karena berbagai pertimbangan/ada desakan-desakan/indikasi yang membuatnya berani, tapi tetap saja karena keberaniannya tersebut di hasilkan dari prasangkanya bukan atas dasar ilmu pengetahuan yang benar ,keesokan harinya ia menjadi ragu lagi / takut lagi . Dari syak bisa juga menjadi
5.waham “ seperti hal nya juga seseorang tadi berani juga keluar malam
walaupun tidak ada pertimbangan /petunjuk/indikasi yang membuatnya berani tapi dia nekad saja.apalagi yang begini karena keberaniannya tidak di dasari lmu pengetahuan yang benar maka esoknya ia pun akan ragu lagi /takut lagi.Iman model begini jika jatuh pada orang-orang islam bisa jadi sesuai dengan fakta hanya dengan sebutannya saja yaitu ALLAH tetapi tetapi sama sekali jauh dari pada apa yang di sebut dengan sebenarnya.Dan jumhur ulama sepakat akan batalnya iman model begini.
Seperti halnya orang di luar islam yang meyakini adanya pencipta alam ini mereka menyebutnya dengan sebutan yang bermacam-macam.orang nashroni yang meyakini ada sifat-sifat ketuhanan pada Nabi Isa as,orang Budha dengan sang Budha,Hindu dengan dengan dewa-dewa & Brahmanya,yahudi dengan Yahwehnya,majusi dengan api sebagai sesembahannya dsb..merekapun mantap(jazimun) dengan keyakinan mereka, dapat di maklumi mereka berbeda dalam penyebutan karena memang kitab sucinya berbeda( Allah dalam islam:red) tetapi dalam makna yang di sebutpun mereka berbeda dan didalam pendalilan tentang keTuhanan- yang telah di sebutkan di atas mereka berbeda jauh dengan apa yang ada dalam islam.
yang miris adalah pada orang islam sendiri mereka mengaku Allah ta,ala sebagai Tuhannya ,mereka menyebut Allah sebagai Tuhannya tetapi tetapi karena hanya menggunakan prasangkanya SYAK akhirnya mereka bukan menyembah kepada allah ta,ala tetapi hanya kepada prasangka-prasangkanya saja yang ada dalam benaknya itu hanya karena mereka Lalai akan fardhu Ain-nyapun (menuntut ilmu agama) demikian adanya akan terkena keimanan model syak ini.. Naudzubillah
Muqadimah syarhul qubro- Imam sanusi
pencapaian hukum keimanan seseorang hanya di hukumi 2 kategori
mutobekoh lil waki,i (sesuai dengan fakta)
ghoiri mutobekoh lil waki,i ( tidak sesuai dengan fakta )
mutobekoh lil waki,i (sesuai dengan fakta) ada 2 pencapaian yaitu :
1.Ilmu : keimanan seseorang yang di dasari dengan ilmu ( pengetahuan ) yang benar jumhur ulama sepakat (ijma)akan ke-syah –an nya iman tersebut inilah yang di sebut dengan mari,fat
2.itiqod / yakin : keyakinan seseorang akan allah ta,ala yang sesuai dengan fakta tapi tidak di dasari dengan ilmu pengetahuan yang benar.
Contoh 1:
seseorang yang meyakini bahwa Allah ta,ala adalah pencipta alam ini,ia sangat meyakini dengan seyakin- yakinnya dan tidak akan merubah keyakinannya tersebut walaupun di bunuh sekalipun.Tetapi ketika di tanya apa bukti bahwa Allah ta,ala itu ada ? ia menjawab “adanya alam semesta dan seisinya ini”.ketika di tanya kembali “jika Alam semesta ini tidak ada apakah Allah ada ? ia menjawab “ ya tidak ada “ atau ia menjawab “ wah saya tidak berani mengatakannya”atau ia menjawab”saya tidak tahu”atau ia menjawab “wah ini akal-akalan kamu saja” ..pada dasarnya ia tidak mempunyai jawaban yang pas dengan pertanyaan tersebut sehingga ia tidak bisa mendalili ,karena dari tidak adanya ilmu untuk menjawab hal tersebut.keyakinannya memang sesuai dengan fakta ,maksudnya adalah bahwa cocok dengan fakta apa yang di katakannya bahwa yang menciptakan Alam ini adalah Allah ta,ala,tetapi cocoknya hanya sebatas sebutannya saja” Allah” (namanya saja tetapi tidak cocok dengan apa yang di sebut:red)
inilah yang di sebut dengan taklid
(muqolid),para Ulama berbeda pendapat tentang hal ini tentang ke syah-hannya alias masih di perselisihkan (mutakhlif)
Contoh 2 :
sama halnya dengan contoh pertama,seseorang yang meyakini bahwa Allah ta,ala adalah Tuhan pencipta alam semesta ini tetapi ketika di tanya kembali seperti apa Tuhan yang kamu yakini yang kamu sebut dengan ‘Allah itu ?dia menjawab” Allah itu bersemayam di Arasy atau Allah menempat di Arasy ,atau Allah punya 2 tangan, atau Allah lebih itu lebih tahu dari kalian, atau Allah itu sangat besar lebih besar dari Alam ini,atau pokoknya yang seperti di Alqur,an saja,atau Allah itu pokoknya sama yang kaya ustad saya bilang..dsb dsb
Pengakuannya tentang Tuhan yang menciptakan Alam ini adalah’ Allah ‘adalah memang sesuai dengan faktanya tetapi pengetahuannya tentang apa yang di sebut alllah adalah sangat keliru..!
ghoiri mutobekoh lil waki,i ( tidak sesuai dengan fakta ) ada 3 pencapaian yaitu:
3.syak (prasangka/ragu) ibarat seseorang yang takut keluar malam karena takut kalau-kalau ada setan mencekiknya karena dari prasangkanya (bi ghoiri ilmin:tidak dengan ilmu).Dia meyakini adanya Allah ta,ala berdasarkan prasangkanya semata.dari syak akan menimbulkan
4.zan ,yaitu ‘seperti halnya seseorang tadi akhirnya berani juga keluar malam karena berbagai pertimbangan/ada desakan-desakan/indikasi yang membuatnya berani, tapi tetap saja karena keberaniannya tersebut di hasilkan dari prasangkanya bukan atas dasar ilmu pengetahuan yang benar ,keesokan harinya ia menjadi ragu lagi / takut lagi . Dari syak bisa juga menjadi
5.waham “ seperti hal nya juga seseorang tadi berani juga keluar malam
walaupun tidak ada pertimbangan /petunjuk/indikasi yang membuatnya berani tapi dia nekad saja.apalagi yang begini karena keberaniannya tidak di dasari lmu pengetahuan yang benar maka esoknya ia pun akan ragu lagi /takut lagi.Iman model begini jika jatuh pada orang-orang islam bisa jadi sesuai dengan fakta hanya dengan sebutannya saja yaitu ALLAH tetapi tetapi sama sekali jauh dari pada apa yang di sebut dengan sebenarnya.Dan jumhur ulama sepakat akan batalnya iman model begini.
Seperti halnya orang di luar islam yang meyakini adanya pencipta alam ini mereka menyebutnya dengan sebutan yang bermacam-macam.orang nashroni yang meyakini ada sifat-sifat ketuhanan pada Nabi Isa as,orang Budha dengan sang Budha,Hindu dengan dengan dewa-dewa & Brahmanya,yahudi dengan Yahwehnya,majusi dengan api sebagai sesembahannya dsb..merekapun mantap(jazimun) dengan keyakinan mereka, dapat di maklumi mereka berbeda dalam penyebutan karena memang kitab sucinya berbeda( Allah dalam islam:red) tetapi dalam makna yang di sebutpun mereka berbeda dan didalam pendalilan tentang keTuhanan- yang telah di sebutkan di atas mereka berbeda jauh dengan apa yang ada dalam islam.
yang miris adalah pada orang islam sendiri mereka mengaku Allah ta,ala sebagai Tuhannya ,mereka menyebut Allah sebagai Tuhannya tetapi tetapi karena hanya menggunakan prasangkanya SYAK akhirnya mereka bukan menyembah kepada allah ta,ala tetapi hanya kepada prasangka-prasangkanya saja yang ada dalam benaknya itu hanya karena mereka Lalai akan fardhu Ain-nyapun (menuntut ilmu agama) demikian adanya akan terkena keimanan model syak ini.. Naudzubillah
Muqadimah syarhul qubro- Imam sanusi